MEMPERSIAPKAN DIRI MENGHADAPI PERSAINGAN TENAGA KERJA LOKAL DENGAN TENAGA KERJA ASING


Tahun 2016, MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) sudah berlaku di Indonesia. Dengan adanya MEA ini berarti akan banyak tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia untuk bersaing bersama tenaga kerja lokal dalam mencari pekerjaan. Data menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja asing pada tahun 2017 berjumlah 85.947 orang jumlahnya meningkat dibanding tahun 2015 yang berjumlah 77.149 orang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak WNA (Warga Negara Asing) yang mencari pekerjaan di Indonesia. Sedangkan jumlah WNI (Warga Negara Indonesia) yang mencari pekerjaan juga tidak sedikit. Banyaknya WNI yang mencari pekerjaan ditambah WNA yang juga mencari pekerjaan di Indonesia tentu akan membuat semakin sulit dalam mendapatkan pekerjaan dan timbul persaingan antara tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing. Maka dari itu bagi para calon tenaga kerja lokal dituntut untuk memiliki kemampuan lebih agar nantinya dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.

Pemerintah Indonesia perlu untuk mengambil langkah-langkah konkrit agar bisa bersaing menghadapi tenaga kerja asing tersebut. salah satu upaya yang bisa pemerintah lakukan yaitu dengan mengoptimalkan sarana prasarana yang ada baik dengan sering mengadakan workshop ataupun seminar bagi angkatan kerja baru maupun pelatihan peningkatan kualitas skill bagi angkatan kerja yang sudah ada. Pelatihan dapat difokuskan dalam pengembangan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral. Pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja atau memperbaiki efektifitas kerja dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Dengan perbaikan efektivitas kerja merupakan bagian penting dari peningkatan kualitas tenaga kerja, perbaikan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada tenaga kerja.

Beberapa kiat praktis dalam menghadapi MEA:
1. Leadership
Jiwa kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan dalam situasi atau pekerjaan apa pun, termasuk pada masa MEA saat ini. Orang-orang dengan jiwa kepemimpinan akan memiliki kemampuan untuk mengatur dan sangat peduli terhadap kemajuan kelompok atau perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin yang memiliki jiwaleadership akan berusaha sekuat tenaga demi kemajuan perusahaannya.
2. Public Speaking
Baik sebagai perwakilan perusahaan maupun tenaga kerja, memiliki kemampuanpublic speaking jelas penting dalam karier atau menjalankan bisnis apa pun, termasuk dalam penyelenggaraan MEA. Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang bisa menarik perhatian orang lain agar mau menuruti kemauannya. Tentu saja hal ini bisa dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang efektif.
3. Bahasa Asing
Bersaing secara internasional mau tidak mau pasti dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Terlebih jika menguasai bahasa-bahasa yang digunakan negara-negara ASEAN, tentu akan sangat mendukung dalam era MEA ini.
4. Project Management
Project management adalah kemampuan seseorang dalam membuat rancangan sebuah proyek. Dalam hal ini, yang dirancang adalah waktu pengerjaan, kekuatan, dan kelemahan yang bisa membawa proyek akan berhasil atau justru akan menemui kegagalan.
5. Negosiasi dan Mediasi
Pengusaha yang pandai dalam hal negosiasi dan mediasi bisa dengan cepat memutuskan persoalan atau masalah. Pada era pasar bebas, interaksi dengan perusahaan asing tentu akan memberikan perbedaan cara pandang yang berbeda dengan yang kita alami setiap hari. Karena itu, memiliki kemampuan tersebut akan sangat membantu memecahkan persoalan.
6. Networking
Sudah jelas bahwa jaringan yang luas bisa meningkatkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan. Memiliki kemampuan dalam menjalin relasi akan semakin berpeluang dalam meraih kesuksesan pada masa depan.
7. Rendah Hati
Dorong diri kita untuk selalu rendah hati dalam segala hal. Setelah berhasil meningkatkan kemampuan diri dan menguasai banyak keahlian, bukan berarti kita menjadi sombong dan berhenti belajar. Orang yang mau terus belajar akan menjadi aset yang penting dalam perusahaan pada masa MEA.
8. Openness
Berbenturan dengan budaya lain adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari dalam pasar bebas internasional. Baik pekerja maupun pebisnis tetap perlu menerima perbedaan pandangan dan budaya agar tercipta harmoni dan keselarasan demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
9. Ingin Tahu dan Kritis
Menjadi orang yang kritis akan mendorong orang tersebut untuk menjadi orang yang selalu berpikir ke depan. Setiap kesalahan bisa menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk perbaikan. Rasa ingin tahu akan membuat seseorang untuk selalu mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari yang sudah mereka miliki.
10. Profesionalisme
Pada era MEA dan sebelumnya, bisa dikatakan profesionalisme adalah karakter yang sangat diperlukan, baik oleh calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri maupun pengusaha Indonesia yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Berpikir dan bekerja secara profesional akan mengundang pujian dari orang lain.

Referensi:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa sih sengketa tanah itu? Berikut penjelasan, contoh kasus dan solusi penyelesaiannya